Suara rintik gerimis menghujam bumi menemani malam sepi
Yang aku dengar hanya suaramu yang tak kunjung henti
Penantian panjang kala itu pun terobati
Dan kini beribu peristiwa hadir karenamu
Rindu yang dulu terpendam di dalam hati akan kehadiranmu
Kini berubah menjadi buncahan amarah
Inginku, kau hadir, menyejukkanku ketika aku merasa dunia ini semakin terbakar
Gersang
Tidak mungkin
Tidak mungkin ini semua terjadi
Marahkah kau?
Bukan, bukan ini maksudku
Aku hanya ingin kau perlahan hadir membawa percikan air
Pengharapanku pada-Nya tak ingin sia-sia
Hancur semua yang ada di sini
Hancur karena hadirmu
Rintihan suara pedih terdengar di satu sisi
Tersayat
Perih
Bukan, sma sekali bukan ini maksudku
Aku ingin kau hadir dengan kesyahduan
Oh, mungkinkah aku yang salah?
Mungkinkah aku yang keliru?
Ku sadari beribu janji ku ucap
Hanya sepuluh dan mungkin lima atau mungkin tak ada yang ku penuhi
Mungkinkah kau marah?
Atau kau tak sanggup hadir padaku karena hatiku terlalu penuh dengan permintaan?
Namun aku memaksa kau hadir
Dan begini jadinya?
Tidak
Maafkan aku
Tapi ini bukan inginku
Mereka menghancurkan hatiku
Mereka tidak peduli padaku
Tapi sudah ku coba berikan yang aku mampu dan aku dalam sepi
Aku meminta kau hadir
Hadir seprti dulu
Dan mungkin aku sadari perbedaan ini
Iya, aku sadari
Maafkan aku, HUJAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar